KULTURNATIV.COM - Hari Perdamaian Internasional merupakan hari peringatan yang dipersembahkan menjadi langkah perdamaian dunia dan harapan pupusnya peperangan juga kekerasan dengan menjalankan 24 jam non-kekerasan dan gencatan senjata.
Dalam peringatan ini Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mencanangkan perdamaian multi-bangsa, itu merupakan perwujudan PBB dalam menbangun solidaritas dan ketahanan seluruh manusia.
Hari Perdamaian Internasional ini ditetapkan di tahun 1981 oleh Majelis Umum PBB lalu pada 2001, Majelis Umum PBB dengan tekad bulat menandai hari ini sebagai hari tanpa kekerasan juga gencatan senjata.
Baca Juga: 21 September, Mengenang Meninggalnya Jan Pieterszoon Coen Sang Jenderal Hindia Belanda
Tema yang diangkat pada peringatan tahun ini ialah, “recovering better for an sustainable and equitable world” atau “memulihkan dengan lebih baik untuk dunia yang adil dan berkelanjutan”.
Melalui tema ini diharapkan muncul kemajuan yang kreatif dan berbarengan supaya membangun semangat masyarakat untuk pulih dari keterpurukan masa Covid-19 ini, juga membangun ketahanan serta bagaimana mengubah dunia menjadi ramah dan setara, adil, inklusif secara berkelanjutan juga sehat.
Baca Juga: 20 September, Mengenang Kematian Radjiman Wedyodiningrat Sebagai Ketua BPUPKI
Sejalan dengan seruan Sekretaris Jendral untuk gencatan senjata pada Maret lalu, Februari 2021 lalu Dewan Keamanan menyerukan negara-negara untuk mendukung “jeda kemanusiaan berkelanjutan” gencatan sejanta secara menyeluruh ini harus dihormati untuk memastikan orang-orang yang terjebak dalam konflik memliki akses untuk melaksanakan vaksinasi dan perawatan lainnya.
Seperti seruan yang dilakukan di lama Internatioaldayofpeace, , rayakan perdamaian ini dengan melawan kebencian online dan offline dengan menyebarkan kasih sayang, kebaikan dan harapan yang dalam mengahadapi masa pandemi ini.