‘Gapapa Gendut, Yang Penting Sehat’, Apakah Benar ? Peneliti Medis Menjawab

- Sabtu, 4 Februari 2023 | 05:11 WIB
‘Gapapa Gendut, Yang Penting Sehat’, Apakah Benar ? Peneliti Medis Menjawab (Sumber: Unsplash)
‘Gapapa Gendut, Yang Penting Sehat’, Apakah Benar ? Peneliti Medis Menjawab (Sumber: Unsplash)

 

KULTURNATIV.COM – Seringkali kita mendengar kalimat ‘Gapapa gendut, yang penting sehat’, atau ‘wah, kamu gemukan ya, nambah sehat dan Bahagia’. Dua kalimat itu seolah pernyataan yang mutlak kebenarannya. Namun, tahukah kamu bahwa pernyataan ini menjadi topik kontroversial yang diteliti oleh para pakar medis. Lalu, bagaimana sebenarnya korelasi berat badan dan Kesehatan dari sisi medisnya ? Simak dibawah ini.

Pernyataan ini - kadang-kadang dibingkai dengan istilah “fat but fit” (gemuk tapi bugar), topik yang membuat para peneliti medis sibuk selama beberapa dekade. Pernyataan ini memicu banyak penelitian baik yang mendukung maupun menyanggah konsep tersebut.

 

Perdebatan berkisar pada apakah orang yang kelebihan berat badan atau obesitas yang aktif secara fisik masih dapat dianggap sehat secara metabolik – yaitu, mereka memiliki tekanan darah, kolesterol, dan kadar insulin yang baik.

 

Baca Juga: Teh Oolong: Antara Teh Hijau dan Teh Hitam, Kesehatannya Lebih Baik dari yang Anda Bayangkan

 

Sebagai ahli kesehatan dan ahli obesitas, jawaban saya atas pertanyaan ini seringkali mengejutkan: Saya yakin seseorang memang bisa kelebihan berat badan dan sehat. Inilah alasannya.

 

  1. Berat badan dan kesehatan tidak berkorelasi sempurna

Seperti yang saya bahas dalam artikel saya tentang Body Mass Index (Indeks Masa Tubuh) (BMI), berat badan seseorang tidak selalu menceritakan kisah lengkap tentang kesehatan mereka.

 

Meski kelebihan berat badan meningkatkan risiko seseorang terhadap berbagai masalah kesehatan - termasuk penyakit jantung, stroke, diabetes, dan beberapa jenis kanker - banyak studi telah menunjukkan bahwa risiko penyakit seseorang tidak terkait dengan berat badan, tapi dengan lemak tubuh dan distribusinya di dalam tubuh.

 

Meskipun kalkulator BMI memberikan titik awal untuk menilai lemak tubuh, BMI bukanlah ukuran kesehatan yang akurat karena tidak menjelaskan di mana lemak didistribusikan dalam tubuh.

Halaman:

Editor: A.T. Hidayat

Tags

Artikel Terkait

Terkini

14 September, Jepang Meluncurkan Satelit Kaguya ke Bulan

Selasa, 14 September 2021 | 16:55 WIB
X