Peneliti dari Amerika Serikat Menemukan Laut Bercahaya di Pesisir Perairan Indonesia

KULTURNATIV.COM - Peneliti dari Amerika Serikat yang dilakukan Institut Kerja Sama Penelitian Atmosfer (CIRA) Universitas Negeri Colorado (CSU) membeberkan fenomena tentang air laut yang bercahaya (milky sea) di perairan Indonesia tepatnya di selatan Yogyakarta dan Jawa Tengah melalui pengamatan citra satelit.

Dikutip dari penjelasan Sekolah Teknik Walter Scott, Jr., Universitas Negeri Colorado, fenomena alam itu ditemukan oleh para peneliti di perairan Indonesia, Samudra Hindia hingga lepas pantai Afrika Timur yang meliputi Teluk Aden, Laut Somalia hingga Selat Guardafui.

Peneliti di CSU menjelaskan laut bercahaya tersebut bertahan hingga beberapa malam dan membentang seluas 100 ribu kilometer.

Baca Juga: Melihat Kegigihan Seorang Pengidap Disabilitas Mental Dalam Serial Film Atypical

Sebanyak 200 kali penampakan yang terjadi selama abad ke-19, peneliti itu baru satu kali melakukan riset melewati permukaan air laut yang mengalami fenomena itu yakni pada 1985.

Pengamatan melalui citra satelit ditangkap dengan sensor indera Siang Malam. Kegunaan sensor satelit ini mendeteksk cahaya yang berada di permukaan air laut di pesisir lautan. 

Baca Juga: Menilik Sejarah Benteng Gedong Dalapan di Atas Bukit Pasir Gagak Cililin Kabupaten Bandung Barat

"Sensor Indera Siang-Malam satelit tidak berhenti memukau dengan kemampuannya mengungkapkan cahaya di kegelapan malam. Layaknya Kapten Ahab di novel Moby-Dick, memburu fenomena permukaan laut bercahaya sudah menjadi perhatian saya selama bertahun-tahun," jelas calon Direktur CIRA, Steve Miller.

Miler menjelaskan tim peneliti menemukan 12 fenomena yang muncul dan menghilang antara 2012 sampai tahun 2021. Fenomena tersebut hanya bisa disaksikan malam hari.