KULTURNATIV.COM - Fanatisme sepakbola Italia begitu kental dan juga mahsyur, mulai dari bagaiman budaya pendukungnya disetiap klub, pemain-pemain legendaris, pertahanan yang kuat hingga tektek-bengek sejarah dibalik kementerengannya.
Jika berbicara Italia, sudah pati Benito Mussolini adalah gegedugnya. Sang diktator berbedan gempal ini begitu mencintai sepakbola, terlebih Benito terang-terang pendukung dari klub ibukota, SS Lazio.
Dalam rezim yang dipimpinnya timnas Italia bisa dibilang mempunyai taji dikancah dunia dengan menyabet sebagai juara Piala Dunia pada tahun 1934.
Baca Juga: Sepak Bola Asal Cimahi, Menyumbang Stiker Handal Bernama S Lontoh Bagi Timnas Hindia Belanda
Penyerang haus asal Lazio, Silvio Piola adalah cinta pertama Mussolini terhadap klub. Dengan penampilan yang apik dan seperti pembunuh berdarah dingin ketika dikotak penalti makin membuat sang diktator kepincut klub yang dibentuk oleh perwira militer.
Luigi Bigiarelli ini menganut ideologi dominasi kekuatan dan kekuasan yang sejalan dengan Mussolini. Bau militerisme dalam klub dan paham sayap kanan menjadi pemikat cintanya kepada Lazio.
Dalam karya Simon Martin yang berjudul Football, Fascism and Fandom in Modern Italy salah satu cara Mussolini dengan mengeluarkan dekrit Carta di Viareggio yang menelurkan Lega Naziale atau liga nasiona (Serie A).
Baca Juga: Soeratin Soesrosoegondo: Sepak Bola Sebagai Sarana Perjuangan Melawan Kolonialisme
Hal itu bertujuan sebagai membuat identitas bangsa juga membuat lapisan yang kuat dan ketat agar tercipta timnas yang kokoh.